Kamis, 01 Maret 2012

Saturday Nigth in Dolly

Bagi kebanyakan orang, Sabtu malam adalah waktu spesial, yang biasanya digunakan untuk weekend bersama keluarga, kencan, shopping  & hura – hura. Begitu juga bagiku, sabtu malam ini terasa sangat spesial! Namun tidak untuk aktifitas diatas melainkan untuk berpetualang di celah – celah gang dolly.

Yach.... dolly ! tempat prostitusi  terbesar di asia tenggara. Ternyata banyak pelajaran yang akan kita dapatkan dari sana, dari tempat yang katanya penuh maksiat.

Seperti emas yang tersembunyi dalam lumpur di sungai, begitu juga dengan keadaan disana! Tersembunyi jiwa/sosok yang hebat diantara kerumunan para penjajah cinta.

Malam ini aku beserta 2 sahabatku (Mrs. Retno & Mr. Agung), mulai memasuki gang – gang sempit dengan gemerlap lampu malam dikawasan lokalisasi tersebut. Saat kami masuk, sorotan mata yang tajam dengan penuh kecurigaan dari setiap orang di pinggir gang tertuju pada kami bertiga. Mungkin mereka menyangka bahwa kami bertiga adalah teroris/extrimis islam yang akan meledakkan/membakar wilayah mereka.
Hehehehehehehehe

Akhirnya kamipun tiba disuatu tempat! suatu rumah kecil dengan cahaya yang terang, namun dikelilingi oleh pub & karaoke (tempat wanita menjajahkan cintanya bersama lelaki hidung belang). Kamipun masuk kerumah tersebut, rumah Bpk. Kartono (mantan mucikari) yang saat ini sudah bertobat dan berhasil mengubah ruma tersebut menjadi taman baca bagi anak – anak setempat.

Cukup lama kami berbincang – bincang dengannya, hingga kamipun tahu tujuan dari Bpk. Kartono menjadikan rumah kontrakannya menjadi taman baca yang tak lain adalah untuk menumbuhkan kegemaran membaca pada anak – anak dari PSK (Pekerja Seks Komersial). Dia yakin bila anak – anak gemar membaca maka pengetahuannya akan semakin luas & bila pengetahuannya semakin luas, maka mereka punya peluang lebih besar untuk hidup normal, tidak seperti orang tuanya. Dengan seperti itu mungkin rantai PSK disurabaya akan terputus atau paling tidak akan berkurang wlaupun sedikit itu akan lebih berarti daripada tidak sama sekali.

Didalam aktivitasnya Bpk. Kartono dibantu oleh KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dari Unair dan ITS, yang bersedia memberikan bimbingan belajar gratis kepada anak – anak di lokalisasi pada setiap hari minggu mulai tahun 2007!...
wal hasil!! Kini sudah ada anak2 yang berhasil kuliah!!! Subhanallah.... Saluut dech untuk mereka

Namun Bukan perjuangan bila tak ada rintangan
Kartono hanyalah manusia biasa yang juga butuh makan & uang untuk menghidupi keluarganya. Saat aku bertanya tentang ekonominya dan halangan yang dialami!. Dengan mata berbinar – binar seakan ingin meneteskan air mata, dia berkata “permasalahane yoo kontrakan iki mas! Masih belum bisa bayar. Rencanae sih mau disuruh pindah kalo emang gak iso bayar!! Tapi yooo pasti tetep tak pertahanno!! Wess.... ye’opo carane pokoke harus tetep dadi taman baca”. Disamping beban utama tersebut buku yang adapun masih sangat minim & butuh buku – buku baru, sehingga anak – anak setempat bisa menambah wawasan yang baru!

Dari semua yang aku tulis ini, aku harap bisa menggugah hati teman – teman untuk berbuat lebih. Menurutku cara yang dilakukan oleh Bpk. Kartono adalah tindakan efektif & nyata untuk memperkecil / memutus rantai prostitusi yang ada disurabaya.

Maka dari itu mari kita tumbuhkan gerakan membaca dikota surabaya, ingat membacanya harus yang positif.
Walaupun Kartono hanyalah orang kecil, tapi dia bisa mewujudkan cita – cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sungguh mulia bukan......!!!!!

Lalu bagaimana dengan kita??????????????
Apakah kita hanya diam saja??? Menjadi penonton!!!
Yang bersedih jikalau terjadi hal yang tidak kita inginkan dan bergembira bila sesuai keinginan kita

Tidak teman....... ini adalah kesempatan kita untuk berbuat lebih!!!
Mari kita galang donasi dan mengumpulkan buku – buku yang sudah tidak kita baca untuk melengkapi dan menciptakan taman baca di areal tersebut.

Ingat bantuan kita akan sangat berguna bagi mereka dan pada akhirnya peran aktif kitalah yang bisa mengubah wajah kota tercinta kita (Surabaya).



Terimakasih................
By : orang akhir zaman yang mengidolakan Ali setelah Rosulnya.

Oleh :Wahyu Ismail
Pada : 5 Maret 2011